Senin, 24 September 2012

Social Engineering

Asslamulaikum sobat2 blogerr..

ini diaaaa 
kita harus tahu dulu apa itu Social Engineering!!!

Social engineering adalah pemerolehan informasi atau maklumat rahasia/sensitif dengan cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan melaluitelepon atau Internet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.

Nahhh pada Postingan kali ini kita harus lebih banyak mengetahui mengenai tentang keamanan komputer banyak hal yang tanpa sengaja dalam kehidupan sehari hari kita banyak menemukan kemanan komputer. berbagai macam cara manusia berusaha untuk menagamankan data-datanya. tapi meskipun berbagai hal yg telah di coba bahwa seutuhnya kita harus mengetahui bahwasannya tiada yang menjamin di dunia maya 100% aman.


disini saya akan memberikan kejadian kriminalitas yg pernah terjadi di indonesia.

TRIBUNJOGJA.COM YOGYA -- Penipuan berkedok transaksi online terjadi lagi. Kali ini korbannya mahasiswa. Lanang (20) asal Sumatra melapor Polresta Yogyakarta setelah tertipu Rp 1 Juta, sedangkan Mawardi, juga mahasiswa, melapor karena rugi Rp 6 juta.
Modus penipuan yang dialami keduanya serupa, yaitu saat melakukan transaksi belanja barang elektronik melalui situs online. Lanang memesan dua unit iPhone 4s 64 Gb seharga Rp 1,5 juta per buah, setelah melihat iklan penjualan di situs tokobagus.com. Saat itu terjadi komunikasi dengan orang yang mengaku penjual barang tersebut.
lantarab terlalu ingin memiliki i phone, Lanang menuruti perintah orang itu. Dia menransfer uang pembelian Rp 1 juta. Namun, tak lama kemudian ketika Lanang menghubunginya, ternyata nomor orang itu tidak lagi aktif.
Lebih parahnya, barang tidak diantar. Hingga kini Lanang tidak menerima iPhone pesanannya. Dia pun rugi Rp 1 juta. Lantas dia melapor ke Polresta Yogyakarta.
Sementara, Mawardi, mahasiswa yang tinggal di Batikan tertipu oleh pelaku yang diduga bernama Gunardi Ramdhan, Alim Muamah, Yundi saputra serta Daniel Gunawan. Pada Selasa (15/5), korban membuka situs iklan penjualan laptop seharga Rp 5,5 juta. Dia menghubungi pelaku yang kemudian memintanya menransfer uang Rp 2,5 juta.
Tidak cukup sampai di situ. Pelaku lainnya meminta agar korban kembali mengirim uang untuk biaya pengurusan pengiriman. Hal itu juga dipenuhi korban, hingga akhirnya total uang dikirim sebesar Rp 6 juta.
Usai menyelesaikan pengiriman, Mawardi lantas menghubungi para pelaku. Sayang, mereka tidak lagi dapat dihubungi. Mawardi juga tidak mendapat kiriman barang pesanannya hingga saat ini. Dia pun melapor Polresta Yogyakarta.
Kasubag Humas Polresta Yogyakarta Iptu Haryanto mengungkapkan, modus penipuan berkedok toko online sebenarnya sudah sering terjadi. Petugas akan mengusutnya. Namun, lebih penting agar masyarakat hati-hati melakukan transaksi online. (*)

3 contoh modus penipuan online yang sering ditemui serta cara mengatasinya  :

1. Jangan mudah terbujuk permintaan konsumen yang memesan dalam jumlah yang banyak namun hanya membayarkan uang muka terlebih dahulu, mereka minta barang segera dikirim dan akan melunasinya setelah barang sampai di tangan konsumen. Jangan sekali kali terbujuk rayuan ini, karena banyak yang terkena tipu setelah membayar DP dan menerima barang. Mereka langsung kabur tanpa jejak, lebih baik minta konsumen untuk melunasi terlebih dahulu, baru kemudian barang dikirimkan.

2. Waspadai pula penyewaan hosting maupun domain yang ada di internet. Untuk menjalankan bisnis online, sebaiknya Anda berhatihati untuk memilih situs yang menyewakan hosting dan domain. Karena ada beberapa situs yang menipu, dana perpanjangan penyewaan sudah Anda transfer, tapi hosting atau domain yang Anda gunakan untuk menjalankan bisnis belum diperpanjang juga. Untuk itu Anda sebaiknya lebih teliti dalam menjalin kerjasama, pastikan pilih yang sudah memiliki reputasi cukup bagus di dunia online. Teliti terlebih dahulu alamat website lengkapnya melalui google, lihat pula respon konsumen yang ada di website tersebut sebagai bahan pertimbangan Anda memilih webhosting.

3. Modus penipuan yang sering menjadi resiko pelaku bisnis online yaitu, mendapatkan konsumen yang mengaku sudah mentransfer dana untuk pemesanan barang tetapi ternyata uang tersebut belum masuk ke rekening bisnis Anda. Untuk menghindarinya gunakan sistem yang mewajibkan konsumen untuk mencantumkan bukti pembayaran yang telah mereka lakukan. Kemudian cek terlebih dahulu dana tersebut di rekening Anda, kirimkan barang pesanan mereka setelah memperoleh kesesuaian bukti dengan dana yang masuk ke rekening Anda.

Demikian semoga bermanfaat ,,
Assslmmm


Penulis : Yoseph Hary W     ||     Editor : M Iwan Al Khasni SIP



0 komentar:

Posting Komentar